![]() |
Evaluasi Menyeluruh Proyek Revitalisasi Danau Tempe yang Merugikan Masyarakat Pesisir dan Nelayan |
WAJO,WEEKENDSULSEL -- Pemerintah Kabupaten Wajo perlu segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap proyek srategis revitalisasi Danau Tempe yang dilaksanakan sejak 2016 yang menelan anggaran Krang lebih 2 T oleh BBWS Jene Berang Pompengan. Proyek ini, yang bertujuan untuk meningkatkan kelayakan danau, justru kini memberi dampak negatif yang merugikan masyarakat yang tinggal di sekitar pesisir danau, khususnya para nelayan.
Salah satu masalah utama adalah adanya pembangunan pintu sungai yang seharusnya dapat mengatur aliran air dan menampung debit air yang besar. Namun, kenyataannya pintu sungai ini malah menyebabkan luapan air ke pemukiman warga saat terjadi hujan dengan debit tinggi. Hal ini menyebabkan banjir yang merendam rumah-rumah di daerah pesisir dan mengancam keselamatan serta harta benda warga. Lebih lanjut, ekosistem di sekitar Danau Tempe juga semakin rusak akibat dangkalnya danau yang mengganggu keberlangsungan hidup ikan. Ikan-ikan yang menjadi sumber pendapatan bagi nelayan setempat sulit berkembang biak karena kondisi danau yang semakin buruk.
Selain itu, proyek ini tidak memperhitungkan dampak kiriman air dari wilayah sekitar seperti Soppeng, Bone, Sidrap, dan Enrekang yang turut memperburuk kondisi danau. Dengan bertambahnya volume air dari daerah tersebut, danau semakin terancam meluap dan merusak ekosistem serta kehidupan masyarakat yang bergantung pada sumber daya alam di sana.
Pemerintah Kabupaten Wajo perlu segera melakukan pengkajian ulang dan mencari solusi yang lebih ramah lingkungan serta memperhatikan kesejahteraan masyarakat pesisir dan nelayan. Proyek yang bertujuan untuk meningkatkan kelayakan danau harus dipertimbangkan kembali agar dampak negatif yang ditimbulkan tidak
Koalisi LSM dan media setempat juga menyoroti bahwa proyek revitalisasi ini Proyek Revitalisasi Danau Tempe Pemerintah Kabupaten Wajo Diminta Segera Lakukan Evaluasi
Pemerintah Kabupaten Wajo diharapkan segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap proyek revitalisasi Danau Tempe yang telah berlangsung sejak 2016 dengan anggaran lebih dari 2 triliun rupiah. Proyek ini, yang dikelola oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Jeneberang Pompengan, bertujuan untuk meningkatkan kelayakan danau, namun dampak negatifnya kini justru dirasakan oleh masyarakat sekitar, terutama nelayan yang menggantungkan hidupnya pada sumber daya alam danau tersebut.
Salah satu masalah utama yang muncul setelah pembangunan adalah adanya instalasi pintu sungai yang seharusnya berfungsi untuk mengatur aliran air dan menampung debit air yang besar. Sayangnya, pintu sungai ini malah menyebabkan luapan air ke pemukiman warga, terutama saat curah hujan tinggi. Banjir yang merendam rumah-rumah di pesisir danau telah mengancam keselamatan serta merusak harta benda warga. Kejadian ini memperburuk kondisi hidup masyarakat yang tinggal di sekitar wilayah tersebut.
Di sisi lain, ekosistem Danau Tempe juga semakin rusak akibat dangkalnya danau yang mengganggu kehidupan ikan-ikan yang menjadi sumber pendapatan bagi nelayan setempat. Ikan yang sulit berkembang biak akibat kerusakan ekosistem semakin memperburuk perekonomian masyarakat nelayan. Keberlanjutan ekonomi mereka, yang sebelumnya bergantung pada hasil tangkapan ikan, kini semakin terancam.
Selain itu, proyek revitalisasi ini tampaknya tidak memperhitungkan dampak kiriman air dari daerah sekitar seperti Soppeng, Bone, Sidrap, dan Enrekang, yang memperburuk kondisi danau. Kenaikan volume air dari daerah tersebut membuat Danau Tempe semakin rentan meluap, menghancurkan ekosistem, dan merusak kualitas hidup masyarakat yang menggantungkan hidupnya pada sumber daya alam tersebut. Bahkan, petani dan petani perkebunan di sekitar wilayah pesisir kini kesulitan untuk bercocok tanam akibat perubahan kondisi alam yang drastis.
Koalisi LSM dan media setempat juga menyoroti bahwa proyek revitalisasi ini perlu segera dipertimbangkan kembali. Mereka mendesak Pemerintah Kabupaten Wajo untuk melakukan kajian ulang terkait dampak lingkungan dan kesejahteraan masyarakat yang sangat bergantung pada danau ini. Proyek yang seharusnya meningkatkan keberlanjutan danau kini justru menyebabkan kerugian yang semakin besar bagi warga pesisir dan nelayan.
Pemerintah Kabupaten Wajo diharapkan dapat segera mencari solusi yang lebih ramah lingkungan dan mempertimbangkan kepentingan masyarakat, agar tujuan awal revitalisasi danau tercapai tanpa mengabaikan dampak negatif yang merugikan kehidupan masyarakat. Evaluasi mendalam terhadap proyek ini sangat diperlukan agar ekosistem Danau Tempe tetap terjaga dan memberikan manfaat yang lebih adil bagi masyarakat yang menggantungkan hidupnya pada danau tersebu
Editor/publish : dicky