![]() |
| Proyek Sistem Dasar Penanggulangan Bencana di kecamatan Kurra sesuai spesifikasi teknis |
TANA TORAJA, WEEKENDSULSEL – Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten Tana Toraja, Cristian Sakkung meninjau langsung proyek Sistem Dasar Penanggulangan Bencana di Lembang Lipungan Tanete, Kecamatan Kurra, Rabu, 4 November 2025.
Menyusul adanya tudingan pondasi bangunan yang sedang dikerjakan runtuh akibat longsor beberapa hari lalu.
Dari hasil kunjungan di lokasi proyek program penanggulangan bencana itu, Kepala BPBD Tana Toraja tidak menemukan adanya pekerjaan pondasi yang runtuh.
"Memang beberapa hari lalu ada longsor di sekitar lokasi proyek. Tapi tidak sampai merusak pekerjaan yang ada," ujar Cristian.
Dia mengatakan pondasi atau talud yang dikabarkan runtuh berbeda dengan proyek Penataan Sistem Penanggulangan Bencana yang sedang dikerjakan.
“Talud pondasi yang runtuh itu bukan bagian dari proyek Sistem Dasar Penanggulangan Bencana, melainkan struktur lain yang lokasinya berdekatan,” jelasnya
Ketua Lembaga Pilar Rakyat Indonesia (LPRI) Toraja, Rasyid Mappadang yang ikut mendampingi Kepala BPBD Tana Toraja menambahkan pondasi bangunan proyek yang dikerjakan kontraktor telah sesuai standar konstruksi dan spesifikasi teknis yang tertuang dalam kontrak.
Pekerjaan tersebut juga sudah teruji kekuatannya saat terjadi longsor beberapa hari lalu. Tidak ada bagian pondasi yang retak bahkan runtuh.
Justru pondasi yang sudah dikerjakan mampu menahan material longsor sehingga tidak sampai menimbun sawah warga yang berada di bawahnya.
Proyek yang dananya bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU) Pendapatan Hibah Dari Pemerintah Pusat progres pekerjaannya lebih dari 60 persen.
"Kalau tidak ada proyek ini, material longsor bisa menutupi sawah warga yang berada di bawah lokasi,” tambahnya.
Lebih lanjut, Rasyid menjelaskan bahwa keberadaan proyek ini sangat penting karena berfungsi menahan material longsor dari tebing di atasnya.
Dirinya juga berharap masyarakat dapat memahami bahwa waktu pekerjaan masih berjalan hingga Desember 2025, sehingga perlu diberikan kesempatan kepada kontraktor untuk bekerja dengan baik dan menyelesaikan proyek sesuai rencana.
"Kami tetap melakukan pemantauan agar pekerjaan berjalan sesuai kontrak. Masyarakat diharapkan bersabar karena masa pelaksanaan masih berlangsung,” jelasnya.
Proyek Sistem Dasar Penanggulangan Bencana ini diharapkan menjadi fasilitas vital dalam melindungi pemukiman serta lahan pertanian masyarakat di wilayah rawan bencana Kecamatan Kurra. (Red)


