![]() |
Toraja Carnaval 2022. |
TANA TORAJA, WEEKENDSULSEL || Event Toraja Carnaval yang dilaksanakan di Objek Wisata Buntu Burake pasca pembukaan hari pertama, Kamis (19/5) sampai saat ini masih menjadi polemik di khalayak publik, Sabtu (21/5/2022).
Seperti diberitakan media ini sebelumnya, Event Toraja Carnaval pendanaannya bersumber dari APBD melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Sulsel. Namun, pengunjung yang hendak menikmati suguhan keindahan Objek Wisata Buntu Burake pada hari pertama membayar Rp10.000,-. Sementara hari kedua, harga tiket melonjak menjadi Rp15.000,-, terdiri dari tiket masuk Burake Rp10.000-, tiket Toraja Carnaval dari Rp5.000,- hingga Rp150.000,-.
Dikonfirmasi ke Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, dalam hal ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sulawesi Selatan menyatakan, pihaknya tidak pernah merekomendasikan untuk mencetak tiket dan menetapkan harga tiket pada pelaksanaan Toraja Carnaval.
"Disbudpar Sulawesi Selatan hanya sebagai supporting event. Kegiatan Toraja Carnaval di Objek Wisata Buntu Burake dilaksanakan oleh Event Organizer (EO)," ungkap sumber dari Disbudpar Sulsel yang enggan disebut namanya, Jumat (20/5).
"Soal tiket, itu terpisah dari pembiayaan kami. Kebijakan ada di Kabupaten setempat, kalau tidak salah Dispenda, perijinan semua sudah melalui Pemerintah Kabupaten, itu ada kerjasamanya. Saya tidak tau berapa- berapa ya," ujarnya lagi.
Lebih lanjut, soal tiket, mereka tidak ikut campur. Menurutnya, hal itu terpisah dari Supporting untuk kegiatan tari dan nyanyi. Penjualan tiket tidak ada sangkut pautnya dengan Disbudpar provinsi. Kebijakan itu ada di kabupaten setempat di Bapenda atau berkolaborasi dengan EO.
"Rekomendasi penjualan tiket tidak ada, Toraja Carnaval itu di support, makanya kami hadir, melihat apa yang bisa disupport karena itu mengangkat Budaya Toraja," bebernya.
Sementara anggaran yang digelontorkan dalam kegiatan tersebut rencananya akan verifikasi ulang. Jika penggunaan anggaran mencapai angka Rp 900 juta maka mungkin saja termasuk mendatangkan artis.
"Anggaran bagi kegiatan Toraja Carnaval yang disiapkan Disbudpar tidak sebanyak itu," jelasnya.
Pemerintah dalam hal ini Disbudpar Sulsel dalam pelaksanaan Event Toraja Carnaval mengklaim pihaknya murni untuk Promosi Pariwisata Toraja agar dinikmati oleh semua kalangan Masyarakat tanpa mengeluarkan biaya apapun alias gratis.
"Artis yang di support dalam kegiatan ini adalah artis daerah, misalnya artis Toraja karena itu adalah peningkatan ekonomi Masyarakat bila kita mendatangkan artis dari jauh itu sudah komersil, kenapa kita harus bayar lagi," tutupnya. (*)
#Berita ini juga tayang di Dupliknews.