![]() |
DPRD Wajo Terima Aspirasi Terkait Lambannya Pelayanan di ATR/BPN Kabupaten Wajo |
WAJO,WEEKENDSULSEL – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Wajo kembali menerima aspirasi dari masyarakat. Kali ini, keluhan datang terkait pelayanan di kantor Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Kabupaten Wajo yang dinilai lamban dan tidak sesuai dengan aturan yang berlaku.
Aspirasi ini disampaikan oleh Abd Hakim, salah seorang warga, kepada Ketua Komisi VI DPRD Wajo, A D Mayang, di ruang Fraksi Demokrat, pada Rabu (5/2/2025).
Abd Hakim mengeluhkan lambannya proses penerbitan sertifikat tanah yang dia urus. Menurutnya, meski sesuai dengan ketentuan yang ada, sertifikat seharusnya sudah bisa diterbitkan dalam waktu 90 hari kerja. Namun, hingga kini, sertifikat yang ia ajukan belum juga terbit meski sudah menunggu lebih dari satu tahun.
“Sudah satu tahun lebih, sertifikat yang saya urus belum terbit. Padahal, sesuai aturan, seharusnya 90 hari kerja sudah bisa selesai,” ujar Abd Hakim dengan penuh harapan agar permasalahan ini segera mendapatkan perhatian.
Abd Hakim juga berharap DPRD Wajo dapat memberikan solusi bagi permasalahan yang dia dan banyak warga lainnya alami. Ia pun mengajukan permintaan agar DPRD memanggil pihak ATR/BPN dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) untuk membahas isu pelayanan yang dinilai kurang maksimal ini.
“Kami sebagai masyarakat hanya ingin pelayanan yang maksimal,” tegasnya.
Atas aspirasi yang disampaikan, anggota DPRD Wajo, A D Mayang, yang menerima langsung keluhan tersebut, mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang telah mempercayakan DPRD sebagai wadah untuk menyampaikan aspirasi. A D Mayang juga menegaskan bahwa DPRD merupakan saluran resmi bagi masyarakat untuk menyuarakan permasalahan yang dihadapi.
“Aspirasi ini akan kami tindaklanjuti dengan mendisposisikan ke komisi terkait,” jelas A D Mayang, menambahkan bahwa pihaknya akan segera mengambil langkah-langkah selanjutnya untuk menangani keluhan masyarakat.
Laporan : Ferdiansyah
(Humas DPRD Wajo)
Publish : isba