MAKASSAR, WEEKENDSULSEL - Puluhan massa Ikatan Pemuda pelajar mahasiswa Simbuang-Mappak (IPPEMSI) Makassar gelar aksi di depan kantor gubernur Sulawesi Selatan, (Senin, 29/04/2024)! .
Dalam aksi tersebut IPPEMSI masih membawa tuntutan yang sama, yakni anggaran 17 M yang ditarik secara tiba-tiba oleh PJ Gubernur Sulawesi Selatan pada ruas jalan Masuppu-Batas Pinrang.
Koordinator Lapangan Aksi, Lukas Luis mengatakan Aksi jilid dua yang digelar ini adalah bukti bagaimana keseriusan IPPEMSI mengawal pembangunan di Simbuang-Mappak.
"Aksi jilid dua ini adalah bukti bagaimana keseriusan kami mengawal pembangunan di Simbuang-Mappak, Aksi pertama kami beberapa Minggu lalu di kantor gubernur Sulawesi Selatan kami belum dapat respon dari pemprov, sehingga ini yang menginisiasi kami untuk melakukan aksi lanjutan" ujar Luis.
Lebih lanjut Luis mengatakan bahwa sampai aksi jilid 2 ini belum ada tanda-tanda keseriusan PJ untuk menemui dan berdialog dengan kami. Padahal maksud kedatangan IPPEMSI baik-baik, meneruskan apa yang menjadi keluhan masyarakat Simbuang-Mappak.
"Kami hanya ingin ditemui oleh Bapak PJ Gubernur, menanyakan kemana anggaran 17 M itu, namun kami selalu diperhadapkan dengan bawahannya yang hanya menghalangi maksud daripada tuntutan kami" tuturnya.
Ketua Umum IPPEMSI Makassar, Daniel Grand Saputra, dalam orasinya manyampaikan sangat menyayangkan sikap yang dipertontonkan PJ gubernur Sulawesi Selatan, seolah menutup mata dengan apa yang dialami masyarakatnya. Sejak ruang diskusi yang dibuka IPPEMSI kepada PJ Gubernur bulan 1 kemarin sampai pada aksi ini, Pemprov masih enggan membuka suara terhadap persoalan tersebut.
"Melihat respon PJ yang seolah acuh, saya mewakili teman-teman memastikan kami tak akan menyerah sedikitpun. Saya dan teman-teman IPPEMSI, dibantu dengan dukungan penuh masyarakat Simbuang-Mappak akan terus membayang-bayangi kemanapun PJ pergi, kami berjanji takkan membiarkan orang-orang yang menyakiti masyarakat sebelum mempertanggungjawabkan apa yang telah dia lakukan kepada masyarakat Simbuang-Mappak, terkhusus Tana Toraja" Tutup Daniel.
Akibat dari aksi tersebut, ruas Jalan Urip Sumoharjo Makassar macet total, sehingga kepolisian harus melakukan rekayasa lalu lintas.
Publikasi:Nober