Iklan

Iklan TOP WS

250 Juta KIP Kuliah 2020 Diduga Disunat Oknum Staff IAKN Toraja

Weekendsulsel
15 Maret 2023, Maret 15, 2023 WIB
Unjuk rasa Mahasiswa IAKN Toraja di depan Kantor Rektorat IAKN Toraja, Selasa (14/3/20223).  

TANA TORAJA, WEEKENDSULSEL ||
Sebanyak 250 Mahasiswa Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Toraja mendapat bantuan KIP Kuliah sebesar Rp 6.600.000 (Enam Juta Enam Ratus Ribu Rupiah) tahun 2020 lalu.

KIP Kuliah merupakan program Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) yang diperuntukkan bagi mahasiswa tidak mampu secara ekonomi.

Bantuan ini diharapkan menjadi salah satu upaya untuk membantu asa mereka yang memiliki keterbatasan ekonomi tetapi berprestasi untuk melanjutkan studi di perguruan tinggi.

Namun siapa sangka, program ini dapat menjadi celah bagi oknum oknum tertentu di lingkungan kampus untuk memperoleh keuntungan secara instan.

Seperti halnya kali ini mencuat dari IAKN Toraja. Sebanyak 250 Mahasiswa IAKN Toraja mendapat bantuan KIP kuliah sebesar Rp 6.600.000 per mahasiswa di tahun 2020 semester ganjil. Namun pihak kampus diduga menyunat bantuan tersebut sebesar Rp 600.000 per mahasiswa.

Kemudian, diawal tahun 2021 semester genap dipotong sebesar Rp 400.000.

Dengan demikian, total KIP yang dipotong dari akhir tahun 2020 semester ganjil hingga awal tahun 2021 semester genap sebesar Rp 1.000.000.

KIP yang sudah masuk ke rekening mahasiswa dipotong dan ditransfer ke rekening oknum staff IAKN Toraja inisial Y yang konon bukan rekening lembaga. 

Hal itu mencuat dan menjadi salah satu tuntutan unjuk rasa mahasiswa IAKN Toraja yang dilaksanakan di depan kantor rektorat IAKN Toraja, Selasa (14/3/20223). 

Dalam orasinya, sejumlah mahasiswa mempertanyakan terkait alasan pihak kampus memotong KIP mahasiswa pada saat itu. 

Salah satu mahasiswa dihadapan Rektor IAKN Toraja, Dr Joni Tapingku didampingi bebepa pimpinan IAKN Toraja langsung memperlihatkan bukti tranfer uang tersebut ke salah satu oknum staf di IAKN Toraja. 

Presiden Mahasiswa (Presma) IAKN Toraja, Marselinus Hera menyebut ada dugaan pungli yang terjadi di IAKN Toraja pada saat itu, sebab tidak tidak memiliki regulasi yang jelas dan bukan rekening lembaga. 

"Bisa kita katakan ini dugaan pungli karena bukti yang kita berikan tadi kepada pimpinan itu ada bukti transfer uang (tahun 2020) kepada oknum staff (IAKN Toraja)," ujar Marselinus.

Marselinus menjelaskan, alasan pihak kampus memotong KIP mahasiswa saat itu karena adanya prongam Kita Cinta Papua (KCP) berdasarkan keputusan Kementrian Agama. 

"Alasan pimpinan tadi karena dari Kementrian mengeluarkan keputusan soal KCP yang mahasiswa-mahasiswa papua ini dibagi ke semua IAKN-IAKN di Indonesia dan kuota untuk IAKN Toraja saat itu 23 mahasiswa," jelasnya.

"Penjelasan pimpinan terkait anggaran yang dialihkan ke KCP saat  itu karena tidak ada anggaran dari kementerian, kemudian Pimpinan memotong mahasiswa penerima KIP yang ada di Toraja yang berjumlah 250 orang itu, mereka sudah diberikan namun disuruh kirim kembali 600 per mahasiswa ke rekening oknum tadi," lanjut Marselinus.

Sementara Rektor IAKN Toraja, Dr Joni Tapingku saat dikonfirmasi awak media mengatakan pemotongan KIP 250 Mahasiswa pada saat itu digunakan untuk mahasiswa KCP. 

"Dana yang KCP gunakan ini dana yang diambil dari 250 orang ini, memang seharusnya yang mereka terima itu sebesar Rp6.6 Juta tapi untuk membiayai mahasiswa dari Papua ini maka kita ambil Rp600 ribu dari 250 mahasiswa penerima KIP," ujarnya.

Ia juga mengakui tidak memiliki regulasi pemerintah pusat terkait pemotongan KIP.  Itu dilakukan berdasarkan kebijakan kampus yang mengacu pada Surat Keputusan (SK) penerima KCP.

"Itu kita jelaskan tadi, memang SK 250 mahasiswa penerima KIP tidak kita keluarkan karena rentang waktunya mepet dengan penerimaan mahasiswa baru. Jadi tidak benar kalau Mahasiswa Papua merasa dipotong bantuannya karena mereka dibantu dari potongan KIP 250 mahasiswa ini," ungkapnya.

Ditanya soal transfer ke oknum Y, Joni  Tapingku enggan berkomentar banyak. Ia hanya menjawab singkat.

"Justru itu kita mau selesaikan, kita mau cari tau," kata Joni Tapingku sembari bergegas berdiri memanggil stafnya. 

Penulis  : Albert Agus.
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • 250 Juta KIP Kuliah 2020 Diduga Disunat Oknum Staff IAKN Toraja

Terkini

Iklan