Pekerjaan konstruksi Penataan Kawasan DTW Palatokke (Fisik II) dengan pagu Rp3.559.600,00 di Kabupaten Toraja Utara. (Dok. Tim) |
TORAJA UTARA, WEEKENDSULSEL || Pekerjaan konstruksi Penataan Kawasan DTW Palatokke (Fisik II) dengan pagu Rp. 3.559.600.000,00 di Kabupaten Toraja Utara diduga dikerjakan asal asalan. Pasalnya, proyek yang dibangun menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun anggaran (TA) 2021 itu kini kondisinya kumuh, beberapa bagian sisi pondasi jalan paving blok terlihat kurang rapi. Selain itu, ada pula paving blok yang bergelombang. Rabu (16/2/2022).
Pantauan media di lapangan, terlihat pondasi dan pasangan paving blok tersebut sudah retak, bahkan pembangunan toilet, gazebo dan menara pandang terlihat kumuh.
LK, seorang warga sekitar yang di temui wartawan mengatakan, proyek tersebut dikerjakan pada tahun 2021 dengan menggunakan anggaran yang terbilang cukup besar. “Kalau tidak salah, proyek ini milik inisial JN, anggarannya pun fantastis lumayan besar ,” katanya.
Namun, pekerjaan tersebut dianggap kurang berkualitas sehingga terkesan asal dikerja. Bagaimana tidak, pekerjaan tersebut baru selesai 3 bulan namun bangunan tersebut sudah kelihatan rusak dan tidak rapih.
Sementara, informasi dari laman LPSE Kabupaten Toraja, Utara proyek penataan kawasan palatokke pada dinas kebudayaan dan pariwisata ini dimenangkan oleh CV. Arkana Energi Timur dengan nilai penawaran Rp. 3.059.648.178,46.
Menanggapi hal tersebut, Yulius Dakka selaku Ketua Yayasan Objek Wisata Palatokke menyampaikan rasa prihatin dan kekecewaannya dengan kondisi bangunan infrastruktur tersebut.
"Saya sangat kecewa dengan kejadian ini, program ini kami upayakan melalui dinas pariwisata sejak tahun 2019 dan terealisasi di tahun 2021, ternyata hasilnya tidak sesuai ekspektasi kami," Ketusnya.
Saat disinggung terkait proyek tersebut dikerjakan oleh inisial JN yang merupakan adik ipar mantan Kapolres Toraja Utara, Dakka mengatakan kurang mengetahuinya. Namun demikian akan mencari tahu tentang kebenarannya.
“Kalau masalah adeknya kapolres saya tidak tahu karena saya tidak kenal, sebaiknya tanyakan ke pak Kadis Parawisata karena beliau mungkin tau soal itu,” pungkas Dakka. (Red)