![]() |
Para mahasiswa ini juga mengutarakan kekecewaan atas pembungkaman mahasiswa dengan membekukan semua Lembaga Kemahasiswaan. |
WEEKENDSULSEL.ID, TANA TORAJA || Kantor Pusat Universitas Kristen Indonesia (UKI) Toraja dipenuhi ribuan Mahasiswa. Mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa UKI Toraja Peduli Teknik Sipil, mereka menggelar aksi unjuk rasa menjadikan Kantor Pusat UKI Toraja layaknya lautan manusia, Kamis (17/6/2021).
Ribuan Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa UKI Toraja Peduli Teknik Sipil ini menggelar aksi unjuk rasa terkait dua program studi UKI Toraja yang sampai saat ini belum ada kejelasan.
Unjuk rasa dari Aliansi Mahasiswa UKI Toraja Peduli Teknik Sipil ini tidak hanya dari Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil, namun dibantu juga dari Mahasiswa Program Studi atau Fakultas lainnya, seperti Mahasiswa fakultas Ekonomi UKI Toraja.
Unjuk rasa Aliansi Mahasiswa UKI Toraja Peduli Teknik Sipil menuntut kejelasan akreditasi dua program studi di Universitas Kristen Indonesia Toraja yang mana diketahui sebelumnya tidak mendapatkan akreditasi.
Unjuk rasa Mahasiswa ini menuntut dan menagih pertanggung jawaban pihak kampus UKI Toraja sesuai janji yang diberikan pada saat audiens beberapa waktu lalu yakni akreditasi program studi teknik Sipil dan satu lainnya sementara dalam tahapan pengurusan re akreditasi.
Demontrasi mahasiswa tersebut berpacuh pada data Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) yakni Program Studi Teknik Sipil UKI Toraja, tak lagi terakreditasi sejak tahun 2020 sebagaimana data dalam laman resmi BAN PT http:/banpt.or.id/.
Selain Program Studi Teknik Sipil, ada satu lagi program studi tidak terakreditasi dalam laman BAN PT yakni Teknik Elektro.
Dalam orasinya, Mahasiswa Teknik menyampaikan ketidak adilan yang mereka peroleh yakni akreditasi program studi teknik sipil yang sampai hari ini belum ada kejelasan.
"Mari kita rapatkan barisan memperjuangkan hak kita supaya akreditasi teknik sipil bisa diadakan kembali," teriak lantang salah satu orator di panggung orasi.
Sementara Rektor UKI Toraja, Dr. Oktavinus Pasoloran, SE., M.Si., Ak, CA, saat dikonfirmasi media ini, dirinya mengatakan, BANPT sebagai lembaga sertifikasi punya standar, prosedur dan independensi,
"Semua by sistem dan by proses. Setiap hari kita pantau untuk melengkapi persyaratan yang dibutuhkan. Mekanisme akreditasi saat ini dirancang dengan standar tinggi. Tentu UKI Toraja dituntut menyesuaikan diri ke depan," Tandas Oktoavianus.
Para mahasiswa dalam orasinya juga mengutarakan kekecewaan atas pembungkaman mahasiswa dengan membekukan semua Lembaga Kemahasiswaan.
Selain itu, Mahasiswa yang tergabung dalam demonstrasi ini dengan tegas mempertanyakan kejelasan uang senat Mahasiswa yang selama ini telah mereka bayarkan setiap semester dimana hal ini peruntukannya untuk kegiatan kemahasiswaan namun sampai saat ini tidak ada lagi kegiatan kemahasiswaan yang dilakukan sebab lembaga kemahasiswaan tidak diaktifkan.
Pantauan media ini, Aksi berlangsung aman tanpa anarkis sedikitpun hingga sang Rektor menandatangani surat yang diajukan para demonstran untuk menjadi pegangan dikemudian hari.
Penulis: Albert agus