 |
| Program 20 Ribu Bibit Nanas di Palippu Gagal, Kejelasan Kelompok Penerima Dipertanyakan |
WAJO,WEEKENDSULSEL -- Program pembagian 20.000 bibit nanas yang digulirkan sebagai proyek percontohan di Desa Palippu kini menuai sorotan. Pasalnya, hingga saat ini tidak ada hasil, laporan perkembangan, maupun kejelasan mengenai kelompok masyarakat penerima bibit tersebut.
Program yang sejak awal digadang-gadang mampu menjadi percontohan pengembangan komoditas lokal itu justru dinilai gagal total. Masyarakat mempertanyakan transparansi pelaksanaan program, mulai dari penyaluran bibit, pengelolaan kelompok, hingga hasil yang seharusnya dilaporkan sebagai bentuk pertanggungjawaban publik.
Sejumlah warga mengungkapkan bahwa program ini tidak menunjukkan progres apa pun. Bibit yang diberikan disebut tidak jelas keberadaannya, sementara kelompok penerimanya juga diduga tidak memiliki struktur dan laporan yang dapat dipertanggungjawabkan.
“Program ini dari dulu disebut percontohan, tapi sampai sekarang tidak ada hasilnya. Tidak ada laporan, tidak ada perkembangan. Seakan-akan bibit itu hilang begitu saja,” ujar salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.
Kondisi ini menimbulkan dugaan bahwa program tidak terlaksana dengan benar, sehingga perlu dilakukan klarifikasi dan audit untuk memastikan kemana bibit tersebut disalurkan dan bagaimana pelaksanaannya di lapangan.
LSM GERAK berharap instansi terkait dapat memberikan penjelasan resmi dan memastikan adanya transparansi sesuai amanat Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, agar masyarakat mengetahui dengan jelas hasil dan penggunaan program tersebut.
Publish : Dicky
