 |
| Sabri Fatta Dorong Penyebaran Internet Desa Lewat BUMDes: “Ekonomi Harus Berputar dari Desa, untuk Desa |
WAJO,WEEKENDSULSEL – Pemerhati pembangunan desa, Sabri Fatta, kembali menyoroti pentingnya pemerataan akses internet hingga pelosok desa sebagai bagian dari strategi percepatan ekonomi digital desa. Dalam setiap kunjungannya ke sejumlah kepala desa, Sabri menyampaikan bahwa internet bukan lagi kebutuhan sekunder, melainkan infrastruktur dasar penopang ekonomi modern desa.
Menurutnya, BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) bisa menjadi lokomotif dalam penyediaan layanan internet mandiri berbasis desa. Ia mengungkapkan, konsumsi data internet masyarakat desa saat ini sudah mencapai jutaan rupiah per bulan di tiap desa, namun uang itu mengalir keluar karena desa hanya menjadi pasar tanpa memiliki sistem distribusi sendiri.
“Setiap bulan, penduduk desa membelanjakan uangnya untuk paket data, tapi sayangnya dana itu tidak berputar di desa. Jika BUMDes yang kelola layanan internet lokal, maka pendapatan akan kembali ke desa. Inilah yang saya maksud, ekonomi harus berputar dari desa, untuk desa,” ujar Sabri, saat berdiskusi dengan beberapa kepala desa di wilayah Wajo, Selasa (01/07/2025).
Ia juga menyebut bahwa secara kualitas, SDM lokal saat ini sudah tidak bisa dipandang sebelah mata. Banyak teknisi dan operator muda desa yang telah memiliki sertifikasi nasional bahkan bekerja di sektor teknologi tingkat tinggi.
“Kita tidak kekurangan orang pintar di desa. Anak-anak muda kita sekarang sudah level nasional, tinggal bagaimana desa memberdayakan mereka melalui program internet mandiri berbasis BUMDes,” tambahnya.
Lebih jauh, Sabri mengingatkan bahwa perputaran ekonomi desa mengikuti pola “butterfly effect”. Artinya, perubahan kecil seperti hadirnya akses internet yang murah dan dikelola lokal dapat memberi dampak besar secara sistemik: dari pertumbuhan UMKM digital, layanan online pemerintah desa, hingga meningkatnya minat belajar dan peluang kerja digital bagi generasi muda desa.
Desa Mandiri Digital, Bukan Lagi Impian
Ia mendorong agar setiap kepala desa berani mengambil langkah progresif dan inovatif untuk menjadikan internet sebagai bagian dari kedaulatan desa.
“Kita harus sadar, desa bukan objek, tapi subjek pembangunan. Kalau semua kepala desa kompak, kita bisa ubah wajah ekonomi desa hanya dengan satu langkah awal: bangun jaringan internet desa sendiri, kelola lewat BUMDes, libatkan pemuda lokal,” pungkasnya.
Editor : ISBA
Publish : dicky
