Apa hal buruk yang anda lakukan sepanjang tahun 2024, mana lebih banyak dengan kebaikan yang anda buat? Menuju pergantian Tahun 2024 menjadi tahun 2025, hanya sisa menghitung hari saja. Sudahkah kita mencoba untuk merefleksikan diri kita tentang apa saja yang telah kita lakukan sampai dengan akhir tahun 2024 ini?
Jika kita mencoba flashback beberapa bahkan seluruh kejadian yang terjadi dalam hidup kita mulai dari awal tahun hingga akhir tahun ini, baik itu berupa hal kecil ataupun hal-hal besar yang memberikan dampak yang besar bagi hidup kita ataupun orang lain.
Hari demi hari, minggu demi minggu dan bulan demi bulan sudah kita lalui, ada suka dan duka, naik maupun turun, hal yang enak maupun hal yang tidak mengenakan, semua itu telah bercampur aduk seiring waktu berlalu.
Saat ini kita berada di penghujung tahun 2024, tidak menutup kemungkinan ada dari sebagian kita diakhir tahun 2024 ini telah mencanangkan atau membuat schedule hal-hal apa saja yang harus kita raih atau kita lakukan di tahun 2025 mendatang.
Sama halnya menjelang akhir tahun ini, kita harus melakukan evaluasi dan penilaian terhadap target yang kita telah tetapkan tahun lalu, apakah sudah tercapai?
Kita hanya sebatas merencanakan saja, selebihnya dan segala sesuatunya Tuhan yang menentukan. Setelah itu kita harus berusaha keras dan berdoa untuk mencapai apa yang telah kita rencanakan di tahun 2025 mendatang.
Sekarang di akhir tahun 2024 ini, tentunya bagi kita yang telah menyusun schedule apa saja yang harus dilakukan oleh diri kita, ada baiknya kita melakukan evaluasi terlebih dahulu terhadap realisasi pencapaian kita tahun ini.
Berdasarkan arti kata refleksi yang berasal dari bahasa inggris, reflect yang artinya menggambarkan, membayangkan, mencerminkan (suatu opini/pendapat). Dari arti kata tersebut, maka kita dapat melakukan suatu refleksi akhir tahun, terhadap apa yang telah dicapai dan apa yang belum tercapai dari rencana kita.
Refleksi yang kita lakukan bertujuan untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan kita, sebagaimana dalam teori manajemen kita dapat melakukan analisis SWOT. Teknik ini dibuat oleh Albert Humphrey pada dasawarsa 1960-an dan 1970-an. SWOT yang berarti Strengths/kekuatan, Weaknesses/kelemahan, Opportunities/kesempatan, Threats/ancaman.
Analisis SWOT juga dapat kita terapkan untuk melakukan refleksi terhadap diri kita. Dengan demikian kita dapat melihat baik itu dari segi internal maupun dari segi eksternal, faktor apa saja yang telah dicapai atau yang akan dicapai.
Untuk mencapai sesuatu yang kita inginkan, tentunya harus mempunyai tekad yang kuat melalui kerja keras yang dilakukan selama ingin mencapai hal yang diinginkan. Kemudian kita harus mampu melihat posisi dan kemampuan yang dimiliki oleh diri kita saat ini. Dan jangan lupa pula, kita harus tetap berdoa untuk menjalani itu semua, sehingga pada saatnya kita diberikan kemudahan dalam mencapai sesuatu yang kita inginkan.
Ayo! Lakukanlah refleksi akhir tahun kita secara sederhana, sehingga paling tidak kita dapat mengetahui sejauh mana pencapaian yang telah dicapai di tahun 2024 ini dan kita dapat membuat suatu perencanaan atau keinginan yang lebih besar lagi di tahun 2025 mendatang dengan melakukan sedikit evaluasi diri terhadap apa yang telah dilakukan. Diharapkan hidup kita dapat lebih terarah dan terencana dengan tujuan yang telah kita buat sebelumnya.
Salam penulis Albert Agus