WEEKENDSULSEL.ID, TORAJA UTARA || Komisi 1 DPRD Kabupaten Toraja Utara melakukan rapat monitoring dan evaluasi pencegahan atau pemutusan mata rantai Covid-19, Selasa (2/6/2021).
Hal ini dilaksanakan oleh Komisi 1 DPRD Toraja Utara dengan mengundang Rede Roni Bare' selaku Sekda Toraja Utara bersama OPD terkait dengan satgas Covid-19 Toraja Utara.
Dalam rapat tersebut, ketua DPRD Toraja Utara, Nober Rante Siama' bersama anggota DPRD yang ada di Komisi 1, menyorot kegiatan Pemerintah Daerah Toraja Utara.
Terkait mengumpulkan ribuan orang yang mengakibatkan adanya kerumunan massa, tentu hal ini bisa berdampak pada penyebaran cluster baru Covid-19.
"Kegiatan yang hampir setiap hari dilaksanakan oleh Pemda dilapangan bakti seperti kegiatan apel, kalau boleh di tinjau ulang karena menyalahi aturan protokol kesehatan", ungkap Nober Rante Siama, dalam penyampaian pernyataannya dihadapan jajaran satgas Covid-19 Toraja Utara yang diterima media ini.
Tidak hanya pengumpulan massa yang menjadi sorotan, Wakil Ketua DPRD Toraja Utara, Calvein Para'pak Tondok, dari Fraksi Golkar juga menyorot pasar subuh di rest area yang terlihat ada penumpukan warga di pintu masuk yang mengarah pada pelanggaran protokol kesehatan.
Sementara tidak ada pantauan petugas Covid-19 dan pedagang hampir semua dari warga luar Toraja.
Menanggapi sorotan itu, Sekda Toraja Utara, Rede Roni Bare', langsung meresponya dan akan meninjau bersama kadis kesehatan dan kepala BPBD ke lokasi sekaligus berbagi tugas.
Sementara kegiatan adat yang mengumpulkan juga banyak orang akan di tindak lanjuti.
Pada rapat tersebut, OPD yang ikut yakni Dinkes Toraja Utara, BPBD, Dinsos, dan Kominfo Toraja Utara.
(*/Red, S: Wd)