Iklan

Iklan TOP WS

Dekranasda Indentifikasi Pengrajin dan Mekanisme Produksi di Toraja

Weekendsulsel
8 Mei 2021, Mei 08, 2021 WIB

Tim Dekranasda melaksanakan dialog bersama para pengrajin dan mengidentifikasi jumlah pengrajin, melihat proses produksi serta menjejaki proses pemasaran produk yang selama ini dilakukan oleh pengrajin.
WEEKENDSULSEL.ID, TANA TORAJA || Kunjungan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) untuk mengidentifikasi jumlah pengrajin dan mekanisme produksi pengrajin Belanga Tanah (Kurin Litak) dan Anyaman Bambu di Lembang Ullin, juga Sentra Tenun di Lembang Maroson, Jumat (7/8/2021).

Setelah menerima SK Pengangkatan Pengurus dari Dekranasda Provinsi Sulawesi Selatan, sembari menunggu jadwal Pelatikan dari Bupati Tana Toraja, jajaran pengurus dekranasda periode 2021-2026  melakukan kegiatan Identifikasi sentra dan lokasi kerajinan serta jumlah pengrajin yang ada di wilayah Kab. Tana Toraja.


Turut dalam kegiatan kunjungan identifikasi tersebut, Istri Wakil Bupati Tana Toraja, dr. Erni sekaligus wakil ketua dekranasda, sekertaris, bidang promosi, humas, bendahara dan para pengurus.


Kegiatan tersebut juga melibatkan para perwakilan pengrajin, dinas perindustrian dan perdagangan, media foto & videografer serta penggiat dan pemerhati UMKM.


Jadwal kegiatan Identifikasi diawali dengan kunjungan pengurus dekranasda ke Sentra Kerajinan Tenun di Lembang Maroson, Sentra Kerajinan Tanah Liat dan Anyaman Bambu di Lembang Ullin Kecamatan Rembon.


Dalam kunjungan tersebut tim Dekranasda melaksanakan dialog bersama para pengrajin dan mengidentifikasi jumlah pengrajin, melihat proses produksi serta menjejaki proses pemasaran produk yang selama ini dilakukan oleh pengrajin.


“Kegiatan indentifikasi ini harus kami lakukan, agar dapat mengetahui data para pengrajin dan sentra yang ada sebagai dasar untuk penyusunan program kerja dalam mengangkat dan mendorong produk-produk hasil kerajinan Tana Toraja sehingga bisa bersaing dengan produk diluar sana,“ ungkap Sekertaris Dekranasda, Jens.


Apa lagi, lanjut sekertaris sekaligus pemerhati dan penggiat UMKM, Jens mengatakan, kerajinan tanah liat untuk produksi belanga tanah masih menggunakan cara tradisional,


"Tim akan berupaya membantu Pengrajin tanah liat agar dapat menggunakan alat yang lebih sedikit moderen, sehingga hasil produksi bisa meningkat serta kualitas dan harga bisa bersaing dipasaran dengan menerapkan model-model yang lebih unik lagi," katanya.


Dalam kunjungan ke Sentra Tenun Maroson jg dilaksanakan diolog serta melihat proses produksi tenun Toraja yang masih menggunakan benang kebanyakan (extra).


"Akan kami upayakan untuk memfasilitasi bahan baku tenun dengan menggunakan benang yang lebih berkualitas lagi sehingga hasil tenun bisa lebih adem, lembut dan menerapkan berbagai varian motif, sehingga Tenun Toraja bisa bersaing dengan tenun-tenun lain di Sulawesi Selatan ataupun dikancah Nasional”, tutup Jens.


Penulis: Albert Agus


Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Dekranasda Indentifikasi Pengrajin dan Mekanisme Produksi di Toraja

Terkini

Iklan