![]() |
Wahyu Pratama, Mewakili Pemuda dan Masyarakat Bokin Pitung Penanian juga Aktivis Forum Mahasiswa Toraja (FORMAT) |
WEEKENDSULSEL.ID, TORUT || Harapan baru untuk kesekian kalinya hadir dengan dilantiknya Bupati dan Wakil Bupati Toraja Utara yang baru bagi salah satu daerah yang selama ini mendaptkan diskriminasi pembangunan yang tidak merata dan termarjinalkan, tak lain adalah Daerah Bokin Pitung Penanian di kecamatan RanteBua.
Wahyu Pratama, Pemuda Bokin Pitung Penanian mengatakan, tidak setiap ajang pesta politik electoral selalu bermunculan janji, slogan dan jargon kerakyatan serta pembangunan berkeadilan dari para elit politik untuk Masyarkat Toraja Utara tidak terkecuali warga Daerah Bokin Pitung Penanian di kecamatan Rantebua, baik itu dalam Pemilihan Kepala Daerah maupun Pemilihan Anggota Legislatif.
"Hal inilah yang kemudian mendorong masyarakat Bokin Pitung Penanian tanpa terkecuali untuk ikut terlibat mengambil peran dalam pesta politik itu dengan memberikan hak suara mereka untuk menentukan siapa pemimpin daerah dan wakil mereka di Legislatif yang dinilai bisa membawa kesejahteraan bagi daerah Tersebut," ungkap Aktivis Forum Mahasiswa Toraja, Wahyu Pratama.
![]() |
Harapan yang sama juga hadir 12 tahun yang lalu ketika Toraja Utara berpisah dari kabupaten induknya, asumnsi yang dibangun dan menjadi ibu kandung pemekeran saat itu tidak lepas dari masalah pendekatan pelayanan public, pemeretaan keadilan pembangunan untuk peningkatan kesejahteran masyarakat Toraja utara.
Namun, kata Wahyu, bagi Masyarakat Bokin Pitung Penanian baik itu cita-cita pemekaran maupun janji-janji politik para elit saat berkompetisi bak jauh panggang dari api.
"Ketika melihat realitas wajah Daerah Bokin Pitung Penanian dari dulu sampai sekarang belum ada tanda-tanda kemajuan dari segala sektor, bisa diakatan Masyarakat Bokin belum sama sekali merasakan manisnya pembangunan," ketusnya.
Infrastruktur sebagai salah instrument penting dalam menunjang roda perekonomian dan pelayanan public pemerintah untuk peningkatan Kesejahteraan masih sangat jauh dari harapan Masyarakat.
Di daerah ini juga terdapat PT. Toarco Jaya sebagai salah satu perusahaan kopi terbesar di Toraja bahkan di Sulawesi Selatan, yang sudah beroperasi 40 tahun lebih
"Keberadaan perusahaan Kopi terbesar seperti ini harusnya bisa menjawab persoalaan kesjehateraan masyarakat setempat," papar Wahyu.
Ujuk-ujuk kesejahteran, sumbangsih terhadap peningkatan pendidikan serta pembangunan seperti infrastruktur sama sekali tidak terlihat padahal akses jalan Bokin Pitung Penanian menjadi akses utama transportasi PT. Toarco jaya untuk mendistribusi hasil produksi mereka.
Tak hanya itu tanggung jawab social perusahaan yang lain pun sama sekali tidak terlihat. Hal ini menunjukkan bahwa PT. Toarco jaya yang beroperasi di daerah ini hanya melakukan aktivitas eksploitatif dan dominasi penguasan lahan perkebunan yang sama sekali tidak memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat.
Sebagai masyarakat Bokin Pitung Penanian, mereka berharap pemerintahan yang baru ini benar-benar merealisasikan pembangunan yang berkeadilan, merata, tidak diskriminatif dan pro rakyat terlebih khusus bagi daerah Bokin.
Mewakili masyarakat, pemuda dan mahasiswa Bokin Pitung Penanian meminta agar Pemerintahan yang baru Memprioritaskan pembangunan Infrastruktur sebagai instrument penting dalam menunjang roda perekonomian dan pelayanan public di Daerah Bokin Pitung Penanian dan mengevaluasi keberadaan PT. Toarco Jaya sebagai salah satu perusahaan kopi terbesar yang sudah beroperasi di Wilayah Bokin sejak 40 Tahun yang lalu namun sama sekali belum memberikan sumbangsi pembangunan terhadap wilayah Bokin Pitung Penanian serta mengajak seluruh masyarakat Bokin Pitung Penanian untuk mengawal kinerja Pemerintah.
Penulis: Albert Agus