WEEKENDSULSEL.ID, TORAJA UTARA - Kebutuhan terhadap air minum sangat dituntut masyarakat dimana pun, apalagi jika itu diperuntukkan bagi kesehatan seperti untuk kepentingan rumah sakit. Karena itu, pembangunan infrastruktur untuk jaringan perpipaan SPAM (Sistem Penyediaan Air Minum) ke rumah sakit tidak boleh salah, harus sesuai bestek. Ini berarti pengawasan sangat diperlukan agar pengembangan sarana air minum tersebut berkualitas.
Seperti pada Pembangunan Jaringan Perpipaan SPAM IKK Sa'dan Malimbong Mendukung RSUD Pongtiku Toraja Utara Tahun Anggaran 2020. Sayangnya, proyek APBN untuk Air Minum senilai Rp9.4 M lebih dari Pagu 13 M dari Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sulawesi Selatan Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR ini, diduga menyalahi bestek. Proyek tersebut dikerja PT Surya Beringin Indah sebagai pelaksana dengan kontrak nomor 92/SPK-SPAM IKK SM/Cb29.41/2020.
Berdasarkan pantauan awak media di lapangan, perihal bestek yang diduga bermasalah, menyangkut kedalaman galian untuk penanaman pipa yang seharusnya 1,5 meter menurut RAB, hanya 1,20 meter. "Kami sudah sampaikan kepada pihak pelaksana tapi tidak ada tanggapan," ujar Antonius Ramma alias 'Pak Joko' di Rantepao, baru-baru ini. Sekjen Perkumpulan WASINDO (Pengawas Independen Indonesia) ini mewanti-wanti pihak pelaksana agar pekerjaan tersebut diperbaiki.
"Saya kira tidak ada masalah kalau dikerja saja sesuai bestek atau RAB. Kalaupun ada perubahan dari bestek kan dibuatkan berita acara perubahan dengan melibatkan konsultan pengawas. Ada tidak berita acaranya? Ini harus ada sebagai bentuk pertanggungjawaban," ketus Antonius. Perusahaan Konsultan Supervisi untuk proyek tersebut adalah CV Dinamika Konsultan. Nilai pagu supervisi sendiri sebesar Rp400 juta. (red)
