 |
| Foto Gedung IAKN Toraja |
TANA TORAJA, WEEKENDSULSEL || Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Toraja disorot lantaran pihaknya dinilai tidak transparan soal rincian anggaran dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) KIP Kuliah Tahun 2020 dari Kemendikbud Ristek, Rabu (5/4/2023).
Gejolak bantuan KIP Kuliah di Kampus IAKN Toraja kian melebar. Sebelumnya, seperti diwartakan media ini, pihak Kampus IAKN Toraja diduga memotong KIP Kuliah yang diperuntukan untuk Mahasiswanya.
Dikonfirmasi beberapa waktu lalu, Yan Malino selaku Ketua Senat IAKN Toraja menyangkal hal tersebut. menurutnya, pihaknya tidak pernah memangkas bantuan KIP Kuliah untuk 250 Mahasiswanya.
Anehnya, Yan enggan memperlihatkan rincian anggaran dalam DIPA KIP Kuliah ke publik lantaran dirinya belum mendapat izin dari Rektor IAKN Toraja, Joni Tapingku.
Saat dikonfirmasi ulang, Rabu (5/4), Yan Malino mengarahkan media untuk konfirmasi ke Rektor IAKN Toraja.
"Sama dengan yang saya sampaikan. Silahkan temui pimpinan (rektor). Sudah ketemu nggak?" kilahnya.
Sementara Rektor IAKN Toraja, Joni Tapingku, saat dikonfirmasi Weekendsulsel, dirinya lebih memilih bungkam.
Untuk diketahui, DIPA berlaku untuk satu tahun anggaran dan memuat informasi satuan-satuan terukur yang berfungsi sebagai dasar pelaksanaan kegiatan dan penggunaan anggaran. Selain itu, DIPA berfungsi sebagai alat pengendali, pelaksanaan, pelaporan dan pengawasan.
Hal ini kemudian menjadi sorotan berbagai pihak. Salah satu sorotan dilontarkan oleh Ketua LSM LPRI (Lembaga Pilar Rakyat Indonesia), Rasyd Mappadang.
Rasyd mengatakan DIPA itu bukan barang sakti. "DIPA itu harus transparan dan akuntabel diperlihatkan kepada Publik," ujar Rasyd kepada Weekendsulsel.
"Ada apa Kampus IAKN Toraja tidak memperlihatkan DIPA?" tanya Rasyid.
Media Weekendsulsel hingga saat ini masih berupaya mencari informasi terpercaya dari sumber-sumber yang berkompeten.
Penulis: Albert Agus
