 |
| Ketua Bapemperda DPRD Tana Toraja menghimbau pihak PT Malea Energy untuk sementara tidak melakukan uji coba pengoperasian turbin. |
WEEKENDSULSEL.ID, TANA TORAJA || Dentuman keras serta getaran dahsyat sempat menimbulkan kekhawatiran Masyarakat sekitar lokasi PLTA Malea Energy beroperasi, Selasa (8/6/2021).
Tidak hanya dentuman dan getaran dahsyat yang diduga bermuara dari terowongan milik PLTA Malea Energy, bahkan satu rumah milik keluarga Frans mengalami kerusakan, kaca jendela pecah serta beberapa rumah lainnya retak.
"Pihak PT. Malea Energy mengakui bahwa pada pukul 19.10 Wita dilakukan testing uji coba pengoperasian turbin di proyek PLTA Malea, dan kemudian pukul 23.30 Wita pihak PT. Malea Energy menghentikan testing uji coba pengoperasian turbin pada terowongan sepanjang 10 km," Kata Ketua Bapemperda DPRD Tana Toraja, Dr. Kristian H. P. Lambe.
"Masyarakat sangat terkejut dan keluar rumah setelah mendengar dentuman keras yang bersumber dari lokasi proyek PLTA Malea," beber Kristian lagi, mengutip informasi dari Kepala Lembang Patekke.
Ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD Tana Toraja menghimbau agar pihak PT Malea Energy tidak melakukan uji coba pengoperasian turbin sebelum dilakukan pertemuan antara warga masyarakat setempat, Pemda Tana Toraja, DPRD Tana Toraja, dan pihak PT Malea Energy,
"Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak dikehendaki dan tetap menjaga kenyamanan dan keamanan bagi warga masyarakat," imbuh Kristian.
PT Malea Energy diketahui sudah memiliki sertifikat Amdal proyek pembangunan PLTA Malea berkapasitas 180 MW sejak tahun 2009 lalu.
Rencananya, PT Malea Energy akan menambah kapasitas PLTA Malea hingga 315 MW sehingga akan dibuat amdal baru.
Lokasi rencana pembangunan PLTA Malea hingga kapasitas 315 MW meliputi Desa Randan Batu, Patekke, Buntu Sisong, Kelurahan Sandabilik, Kecamatan Makale Selatan.
Selanjutnya, Desa Batusura, To'pao, Kecamatan Rembon, Desa Rano Utara Kecamatan Rano Tana Toraja.
Penulis: Albert agus
